Jumat, 04 Desember 2015

biografi marjinal

Marjinal adalah band beraliran punk rock yang terbentuk awal 1997, mereka terbentuk atas latar belakang kesamaan dalam menyikapi belantika hidup satu sama lainnya. Mereka berusaha menyampaikan suatu pesan akan suatu penolakan maupun penerimaan dan harapan setelah apa yang dirasa, dilihat, di raba, dan di dengar dalam kehidupan sehari-hari.

Awalnya, mereka ingin kuliah, tapi semakin lama mereka tidak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus telah mereka kuasai, mereka telah ahli dalam menggambar, desain dan lain-lain. Para personel Marjinal bertemu dan membicarakan situasi di luar kampus, yang atmospherenya bersifat represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu mereka membangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang didalamnya berisi kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis.

Mereka menggunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan, mereka secara kebetulan juga bermain musik. Dengan modal gitar dan jurus tiga kunci, mereka membuat lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari. Kemudian mereka menamakan kelompok itu awalnya Anti Military.

Marjinal terinflunce oleh Sex Pistols, Bob Marley, Leo Kristi, Toy Dolls, Bad Religion , The Crass, Benyamin S, dan Ramones, memulai awal karirnya pada tahun 1997 ketika itu masih menggunakan nama AA (Anti ABRI ) dan AM (Anti Military ) dalam komunitas underground dengan formasi: Romi Jahat (vocal), Mike (gitar ), Bob (bass), Steven (drum) dan menelurkan album pertama pada tahun 1997 dan album kedua di tahun 1999.

Dalam perkembangannya, Anti Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band, Padahal mereka bukan musisi dalam arti sesungguhnya! Musik menurut mereka hanya sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik, medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik.
Memasuki tahun 2001 band punk rock ini mulai menanggalkan nama AA dan AM, mereka resmi menggunakan nama baru yaitu Marjinal. Nama baru tersebut di dapat ketika Mike terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan “Marsinah..Marsinah..Marjinal” asal Surabaya yang sangat berani dalam meperjuangkan haknya sebagai kaum buruh. Namun sayang belum sampai pada saatnya, marsinah wafat dalam tugas suci yang mulia akibat penyiksaan yang dilakukan oleh aparat berseragam loreng sebagai anjing-anjing peliharaan sang kapitalis.
Tidak hanya itu Marsinah pun menginspirasikan Marjinal dalam meriliskan album ketiga dengan judul album ”Marsinah” bercoverkan wajah marsinah dengan format hitam putih. Luar biasa, Judul lagu ”Marsinah” yang sama dengan judul albumnya, sangat familiar sekali karena banyak kalangan anak muda menyanyikan lagu ”Marsinah” di tongkrongan, studio musik, bahkan dalam sebuah pagelaran musik.
Di tahun 2005 Marjinal kembali menelurkan album ke-4 dengan tema sang ”Predator” yang terdiri kaset 1 & 2. Proses penggarapan album ke-4 ini sudah megalami kemajuan karena di dukung dengan alat yang mumpuni, sangat berbeda jauh sekali jika bandingkan album sebelumnya, baik di lihat dari design cover maupun hasil rekaman kaset.
Selama kiprahnya di industri musik indie, Marjinal sudah mengalami beberapa kali gonta-ganti atau bongkar pasang personil, dan sampai saat sekarang ini marjinal masih di perkuat oleh Romi Jahat (vocal), Mike (gitar), bob (bass), Proph (drum) yang kini untuk terus berjalan bersama agar tetap hidup berusaha menyampaikan pesan sebuah amanat penderitaan rakyat yang dituangkan dalam bentuk media musik.

sabar

hadapi semua masalah dengan senyuman karena amarah tidak akan menyelesaikan masala

sejarah barcelona

Pada tanggal 29 November 1899, Hans Gamper mendirikan Futbol Club Barcelona, bersama dengan sebelas pecinta 'sepak bola' lainnya, sebuah permainan yang masih tidak dikenal di bagian dari dunia ini
Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya seberapa besar pengaruh dari inisiatif itu pada akhirnya akan berkembang. Dengan sejarah lebih dari seratus tahun, FC Barcelona telah tumbuh dengan luar biasa di setiap area dan berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari sekedar klub olahraga, yang membuat slogan Barça ‘lebih dari sekedar klub’ menjadi sebuah kenyataan.
Barça telah menjadi, bagi jutaan orang di seluruh dunia, sebuah simbol dari identitas mereka, dan tidak hanya dalam artian olahraga, namun juga dalam pengertian masyarakat, politik, dan budaya. Melalui masa-masa yang paling sulit, Barça adalah standar yang mewakili Catalonia dan keinginan masyarakat Catalan atas kebebasan, sebuah simbol yang tetap terkait secara erat dengan kekhasan Klub ini dengan anggotanya sampai hari ini. Dalam konteks negara Spanyol, Barça dipandang sebagai klub yang terbuka dan demokratis. Dan di seluruh dunia, Barça dikenal dengan kegiatan-kegiatannya yang penuh kepedulian, dan secara khusus anak-anak melalui perjanjian pemberian sponsornya dengan Unicef.
Selama satu abad penuh, FC Barcelona telah melalui momen-momen kemenangan dan kejatuhan, periode-periode kecermerlangan dan juga yang kurang berhasil, kisah kemenangan dan kekalahan yang menjadikannya rendah hati. Namun, berbagai peristiwa ini telah membantu membentuk kepribadian Klub, yang disebabkan oleh sifatnya yang khas, dianggap unik di dunia.
Dengan sejarah lebih dari seratus tahun, secara alami ada banyak masa-masa yang berbeda, baik dalam pengertian sosial maupun olahraga. Dalam tahun-tahun awal (1899-1922), dari yayasan klub sampai pembangunan stadion Les Corts, Barça adalah sebuah klub yang membedakan dirinya dari semua tim sepak bola lainnya di Barcelona, sampai pada titik di mana Barça dikenal identik dengan kota ini sebagai suatu kesatuan. Barça dengan segera menjadi klub terkemuka di Catalonia, dan juga mengasosiasikan dirinya dengan identitas nasional Catalan yang terus bertumbuh.
Dari Les Corts sampai Camp Nou (1922-1957), klub ini melalui masa-masa pasang-surut. Keanggotaannya mencapai 10.000 orang untuk pertama kalinya, saat sepak bola berkembang menjadi fenomena massa dan menjadi profesional, serta ada tahun-tahun dengan tokoh-tokoh legendaris seperti Alcántara dan Samitier. Namun, disebabkan oleh kesulitan material dan masalah-masalah politik dari Perang Sipil Spanyol dan periode pasca-perang, klub ini terpaksa mengalami beberapa situasi yang sulit, termasuk pembunuhan Presiden Josep Sunyol pada tahun 1936, sang tokoh yang telah menyebar-luaskan slogan ‘olahraga dan kebangsaan'. Namun, klub ini bertahan hidup, dan periode pemulihan sosial dan olahraga terlaksana dalam bentuk Camp Nou, bertepatan dengan kehadiran dari Ladislau Kubala yang berpengaruh sangat besar.
Dari pembangunan Camp Nou sampai ulang tahun ke-75 (1957-1974), Barça mengalami hasil yang biasa saja namun terkonsolidasi sebagai sebuah entitas, dengan keanggotaan yang bertambah secara konstan juga pemulihan identias yang lambat namun ajek dalam masa-masa sulit. Sensasi yang sangat jelas terlihat untuk pertama kalinya dalam kata-kata ‘Barça, lebih dari sekedar klub’ diproklamirkan oleh presiden Narcís de Carreras. Dewan yang dikepalai oleh Agustí Montal membawa seorang pemain ke Barcelona yang akan mengubah sejarah klub, yaitu Johan Cruyff.
Mulai dari ulang tahun ke-7 sampai Piala Eropa (1974-1992), klub ini menyaksikan perubahan klub-klub sepak bola ke demokrasi, awal dari kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang, perluasan Camp Nou pada peristiwa Piala Dunia 1982 dan kemenangan Piala Winners di Basle (1979), sebuah kesuksesan besar tidak hanya dalam pengertian olahraga namun juga pengertian sosial, dengan pertambahan pendukung Barça yang besar dan luar biasa yang menunjukkan kepada Eropa akan kesatuan bendera Barcelona dan Catalan. Cruyff kembali, kali ini sebagai pelatih, dan menciptakan yang kemudian dikenal sebagai 'Tim Impian' (1990-1994), di mana kejayaan yang memahkotainya adalah penaklukan terhadap Piala Eropa di Wembley (1992), berkat gol terkenal Koeman.
Dominasi Internasional dunia. Mulai dari Wembley hingga kemenangan treble kedua (1992-2015), adalah saat di mana kemajuan terkini dari klub terjadi, di antaranya tujuh keberhasilannya yang terhebat, dengan lima Piala Eropa dan dua Piala Dunia Antar Klub. Tahun-tahun itu ditandai dengan berakhirnya kepresidenan Josep Lluís Núñez yang panjang berakhir, dan perayaan perayaan Seratus Tahun klub (1999), yang menunjukan potensi luar biasa. Setelah kepresidenan Joan Gaspart (2000-2003), pemilihan pada bulan Juni 2003 membawa kepemimpinan Joan Laporta, yang merupakan awal dari ekspansi sosial yang baru, meraih 172.938 anggota, dan kesuksesannya yang lebih banyak di lapangan, di antaranya empat gelar liga, gelar Liga Champions dimenangkan di Paris dan Roma serta Piala Dunia FIFA Club.
Pada musim 2008-09, kehadiran Josep Guardiola sebagai pelatih tim pertama membawa energi baru bagi klub ini dan mereka mencatat musim yang paling berhasil dalam seluruh sejarah mereka dengan memenangkan enam gelar yang akan selalu dikenang dalam ingatan semua fans Barça. Kesuksesan di lapangan telah membantu klub ini memperluas peran sosial dan meningkatkan profil media mereka. Pada musim 2009/10, terpilihnya Guardiola yang kedua kalinya, gelar Liga dimenangkan untuk dua tahun berturut-turut, dan yang ke-20 dalam sejarah klub, yang menetapkan rekor baru dengan 99 poin dan terus berlanjut. Gelar tersebut diputuskan hingga hari terakhir, dengan pertandingan melawan Valladolid, dan perayaan berlangsung pada malam yang sama bersama para fans di Camp Nou. Dibawah kepresidenan Sandro Rosell (2010-2014) kejayaan dalam bidang olahraga terus berlanjut dengan kemenangan Liga dan Liga Champions di musim 2010/11 dan Piala Dunia Antar Klub musim 2011/12 serta Copa del Rey di musim yang sama, gelar terakhir yang dimenangkan bersama Josep Guardiola. Kemudian kemenangan Liga 2012/13, dibawah pelatih Tito Vilanova dan dengan rekor baru 100 poin. Di musim 2014/15, bersama dengan Presiden Josep Maria Bartomeu dan Luis Enrique sebagai pelatih baru, Barça kembali memenangkan treble kedua sepanjang sejarahnya, dengan membawa pulang gelar Liga, Copa del Rey (Piala Raja) dan Liga Champions.
Kejayaan Futbol Club Barcelona terpampang, di antara banyak faktor lainnya, melalui daftar prestasi yang mengagumkan sehingga menjadikan tim dengan gelar terbanyak di Spanyol dan bahkan salah satu dari klub dunia yang memiliki banyak titel. Lemari pajang di museum FCB memiliki seluruh trofi yang memungkinkan didapatkan, yaitu dengan Piala Eropa yang dimenangkan di Wembley (1992), Paris (2006), Roma (2009), Wembley (2011) dan Berlín (2015), serta Piala Dunia Antar Klub di Abu Dhabi (2009) dan Yokohama (2011).
Selain dari memenangkan gelar teratas Eropa, Barça juga mendapatkan kehormatan di Eropa dengan menjadi satu-satunya tim Eropa yang muncul dalam setiap edisi kompetisi klub Eropa sejak turnamen-turnamen tersebut diciptakan pertama kalinya pada tahun 1955. Antara keberhasilan besar Barcelona di Eropa termasuk diantaranya menjadi ‘raja dari Piala Winners ', yang telah memenangkannya sebanyak empat kali.
Selain itu, FC Barcelona juga memenangkan tiga Piala Fairs (turnamen yang sekarang dikenal sebagai Piala UEFA dan sekarang Liga Eropa) pada tahun 1958, 1960, dan 1966. Pada tahun 1971, Barça memenangkan piala langsung dalam pertandingan di antara mereka, sebagai pemenang yang pertama kalinya dalam kompetisi tersebut, dan Leeds United sebagai yang terakhir.

sejarah persibaya surabaya

Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

sejarah persib

SEKILAS SEJARAH PERSIB BANDUNG
Tahun 1933-1940
Sebelum lahir nama Persib, pada tahun 1923 di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakn i R. Atot.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum. Klub- klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Setelah tampil tiga kali sebagai runner up pada Kompetisi Perserikatan 1933 (Surabaya), 1934 (Bandung), dan 1936 (Solo), Persib mengawali juara pada Kompetisi 1939 di Solo.

Tahun 1941-1969
Setelah Indonesia merdeka, pada 1950 digelar Kongres PSSI di Semarang dan Kompetisi Perserikatan. Persib yang pada saat itu dihuni oleh Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman hanya mampu menjadi runner-up setelah kalah bersaing dengan Persebaya Persebaya.
Pada tahun 50-an Aang Witarsa dan Anas menjadi pemain asal Persib pertama yang ditarik bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk bermain di pentas Asian Games 1950.
Prestasi Persib kembali meningkat pada 1955-1957. Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade Melbourne 1956. Pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan telak untuk Indonesia dengan skor 4-0.
Persib makin disegani. Pada Kompetisi 1961 tim kebanggaan “Kota Kembang” itu meraih juara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan PSM Ujungpandang. Materi pemain Persib saat itu adalah Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru” Suwarman.
Setelah itu, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah kalah dari PSM di Jakarta.
Tahun 1970-1985
Pada tahun 70-an, Persib mengalami masa sulit dan miskin gelar. Namun, Max Timisela, yang menempati posisi gelandang menjadi langganan tim nasional. Puncaknya pada Kompetisi Perserikatan 1978-1979, Persib terdegradasi ke Divisi I.
Kondisi itu membuat para pembina Persib berpikir keras untuk melakukan revolusi pembinaan. Dipersiapkanlah tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota (Polandia). Kemudian, tim senior diarsiteki Risnandar Soendoro. Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur (kiper), Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dll.
Hasil polesan Marek ini lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya, dll. Hasil binaan Marek ini membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985. Dua kali Persib harus puas sebagai runner up setelah kalah adu penalti. Pada final 1984-1985 mencatat rekor penonton karena membeludak hingga pinggir lapangan. Dari kapasitas 100.000 tempat duduk di Stadion Senayan, jumlah penonton yang hadir mencapai 120.000 orang.
Tahun 1986-1990
Pada tahun 1985 Ateng Wahyudi menjadi ketua umum Persib menggantikan Solihin GP. Harapan yang dinantikan meraih juara kembali akhirnya terwujud. Pada Kompetisi Perserikatan 1986, Persib yang ditangani pelatih Nandar Iskandar meraih juara setelah di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman, di Stadion Senayan. Materi pemain Persib saat itu masih hasil polesan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam (kiper), Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Yana Rodiana, Adeng Hudaya, Sarjono, Iwan Sunarya, Sidik Djafar, dll.
Prestasi Persib masih tergolong stabil. Meski gelar itu lepas ke tangan PSIS pada Kompetisi 1987 dan Persebaya pada 1988, Persib masih berlaga di Senayan. Persib kembali meraih gelar juara pada Kompetisi 1990 setelah mengalahkan Persebaya 2-0 melalui gol bunuh diri Subangkit, dan Dede Rosadi. Saat itu, Persib yang ditangani pelatih Ade Dana dengan asisten Dede Rusli dan Indra Thohir diperkuat: Samai Setiadi (kiper), Robby Darwis, Adeng Hudaya, Ade Mulyono Asep Sumantri, Nyangnyang/Dede Rosadi, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Adjat Sudrajat, Dede Iskandar, Djadjang Nurdjaman.
Tahun 1991-1994
Pada Kompetisi 1991-1992, Persib gagal mempertahankan gelar setelah kalah 1-2 dari PSM di semifinal, dan 1-2 dari Persebaya pada perebutan tempat ketiga dan keempat. Pada tahun 1993 Wahyu Hamijaya dipilih menjadi ketua umum Persib menggantikan Ateng Wahyudi. Pada kompetisi penutup Perserikatan 1993-1994 Persib meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM 2-0 melalui gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Persib pun berhak membawa pulang Piala Presiden untuk selamanya karena kompetisi berikutnya berubah nama menjadi Liga Indonesia, yang pesertanya dari Galatama dan Perserikatan.
Saat merebut gelar juara Kompetisi Perserikatan terakhir, trio pelatih yang menangani Persib adalah Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, dan Emen “Guru” Suwarman. Materi pemainnya, yakni Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana, Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, Yudi Guntara.
Persib kembali mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia. Persib berhasil mencapai final dan menggengam trofi juara dengan menaklukkan Petrokimia Putra dihadapan lebih kurang 80.000 penonton di partai final dengan skor 1-0 melalui gol Sutiono Lamso pada menit ke-76. Sorai-sorai pun bergemuruh di Stadion Utama Senayan Jakarta. Saat itu, Persib ditangani trio pelatih Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, Emen “Guru” Suwarman. Persib menggunakan formasi 3-5-2 dengan materi pemain adalah Anwar Sanusi (kiper), Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Mulyana (belakang). Dede Iskandar (kanan), Nandang Kurnaedi (kiri), Asep “Munir” Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara/Asep Sumantri (gelandang), Kekey Zakaria, Sutiono Lamso (depan).
Tahun 1995-2009
Setelah meraih juara Liga Indonesia I 1994-1995, prestasi Persib mulai menurun. Akan tetapi, dalam kompetisi internasional prestasinya cukup mengesankan karena sempat berlaga sampai perempat final Piala Champion Asia. Namun di tanah air Persib harus merelakan trofi Piala Liga Indonesia jatuh ke tangan saudara se-kota Tim Mastrans Bandung Raya yang akhirnya menjadi juara Liga Indonesia II.
Ternyata perjalanan Persib dalam mengarungi Liga Indonesia tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Meski perombakan di tubuh Persib kerap terjadi, belum juga menuai hasil maksimal, bahkan Persib sempat terancam terdepak dari kompetisi Liga Indonesia karena kerap di posisi papan bawah. Pada Liga Indonesia VII/2001 diarsiteki pelatih Indra Thohir dan Deny Syamsudin, Persib bisa lolos ke babak “8 Besar” di Medan, tetapi akhirnya gagal ke semifinal. Pergantian pelatih pun dilakukan termasuk dengan mendatangkan dari Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski pada Liga Indonesia IX/2003. Namun, Marek Sledzianowski tidak seberuntung seniornya, Marek Janota. Sledzianowski diganti di tengah jalan karena Persib terseok-seok di papan bawah. Untuk menghindari jurang degradasi, pengurus Persib mendatangkan pelatih asing asal Cile, Juan Antonio Paez. Upaya ini berhasil dan Paez dipertahankan hingga Liga Indonesia X/2004.
Pada Liga Indonesia XI/2005, Indra Thohir kembali dipanggil. Namun, Persib harus puas di peringkat lima. Kompetisi berikutnya, Risnandar Soendoro dipercaya menjadi pelatih. Namun, dia hanya bertahan hingga dua pertandingan awal kandang setelah kalah dari PSIS dan Persiap di Stadion Siliwangi Bandung dan posisinya diganti Arcan Iurie Anatolievici. Pelatih asal Moldova itu kembali dipertahankan untuk menukangi Persib pada Liga Indonesia XIII 2007. Saat itu, Persib sudah diprediksi bakal meraih gelar juara karena pada paruh musim tampil sebagai pemuncak klasemen Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur.
Akan tetapi, pada putaran kedua, Persib terpeleset dan prestasinya menurun sehingga menempati peringkat kelima dan gagal lolos ke babak “8 Besar”. Pada Kompetisi Liga Super Indonesia I/2008-2009 untuk kali pertama Persib diracik pelatih dari luar Bandung. Jaya Hartono (Medan), yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil untuk meracik Persib. Sayangnya, Persib harus puas menempati peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah itu. Pada Liga Super Indonesia II/2009-2010, Persib yang masih ditangani Jaya Hartono kemudian diganti asistennya Robby Darwis pada putaran kedua kompetisi hanya menempati peringkat keempat klasemen akhir

hewan badak

Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi.[4] Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.[4] Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.[5] Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau dan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah.[6] Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak.[6] Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa.[6]
Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.

pantun jenaka

CONTOH PANTUN JENAKA


Sianak bermain dalam kubangan
bersama sapi dan kambing domba
enak sungguh gembala makan
tiada diingat lumpur dimuka
Tiup seruling sianak gembala
berjalan pelan buntut bergoyang
ingat pulang hari dah senja
takut ibu hatinya bimbang
Anak gembala tidak berbaju
membawa senjata ketapel getah
sapi meruput anak berburu
berburu burung siburung unta
Badannya hitam rambutnya botak
membawa teman mencari rumput
anak gembala slalu bertindak
dikejar macan tersangkut sangkut
Riuh bernyanyi ditengah ladang
menyanyi tembang anak jalanan
diujung gunung mata memandang
menghayal jadi seorang juragan
Kisah cinta siti nurbaya
dongeng dibawah dari sumatera
dengar cerita baring ditanah
anak gembala tertidur sudah
...

Kain kerudung pasang dimuka
hiasan cantik untuk kepala
indah sungguh hiasan wanita
memang benarlah dia muslimah
Tak pernah kulihat tak pernah kusapa
gadis cantik putri pingitan
pandai sungguh saat berkata
itulah gadis jadi pilihan
Memakai baju menutup badan
baju dupakai teluk belanga
mata melirik hati terkesan
tiada hilang pandangan mata
Kampung baru ramai penduduk
rumah rapat tidak teratur
dari jauh pandangan tertunduk
mulut tersekat ingin menegur
Kicau burung dipagi hari
anak ayam turun dikandang
ingin berjumpa setiap hari
agar selalu dapat kupandang
Bangun pos yandu didalam kampung
kerja bakti dihari minggu
dua hari duduk termenung
termenungkan kekasih yg ditunggu
Ayun ayun kereta besi
smakin diayun kuat melayang
dari pagi ketemu pagi
tak mau pergi sibayang bayang
...

pantun cinta

CONTOH PANTUN CINTA


Untaian kasih kanda berikan
sebuah makna kanda ucapkan
rindu tak dapat kanda lepaskan
hasrat smakin membara kurasakan
Tiada kata tiada ucapan
tersekat lidah diam sendiri
melamun jauh tidak terhentikan
yang dilamun mungkin tak mengerti
Bujur kulepas melesat sianak panah
terbang sasaran mencari arah
tiap hari resah dan gelisah
menanti fajar asmara gelorah
Terbang tinggi siburung elang
terbang mencari ikan di laut
terbang pikiran jiwa melayang
tiada singgah hati terpaut
Rindu gelisah entah mengapa
hati berdetak ingin bertanya
kepada siapa dan bagaimana
asrama datang saat seketika
Layang layang selayang pandang
putus benang terbang melayang
tiap waktu selalu terbayang
rasa berdebar hinga tak tenang
Kata cinta tiada kuduga
jatuh karena hatiku suka
mungkin dikau merasakan sama
diam dalam sribu bahasa

cara berternak burung hantu

Breeding burung hantu atau ternak burung hantu memang masih jarang di lakukan di indonesia. Namun jelas, burung hantu bisa membantu petani dalam mengatasi hama tikus atau ular yang menyerang ladang atau sawahnya. Beberapa daerah di indonesia sudah melakukan cara ini. Para petani biasanya menempatkan beberapa owl box (kandang khusus burung hantu) di ladangnya untuk menekan populasi tikus dan hama ladang lainnya. Dengan alasan inilah, burung hantu mulai diternakkan oleh manusia. Burung hantu yang digunakan untuk mengusir hama tikus dan ular pada ladang dan sawah adalah burung hantu jenis barn owl. Cara memelihara burung hantu jenis barn owl bisa baca di artikel cara memelihara barn owl.

Cara merawat barn owl di artikel tersebut adalah memelihara barn owl untuk tujuan hobi dan hanya ditujukkan untuk satu ekor barn owl saja. Jika anda inginbeternak burung hantu, anda bisa mengikuti beberapa panduan ternak burung hantu berikut ini. Inilah beberapa cara ternak burung hantu.


  • Seperti saya tulis di artikel siklus hidup burung hantu, burung hantu adalah hewan soliter. Mereka biasanya hidup sendiri hingga musim kawin tiba.Untuk itu, satu owl box hanya boleh ditempati oleh satu burung hantu. Cara membuat owl box bisa anda baca di artikel cara membuat kandang khusus burung hantu.
  • Tempatkan dua atau tiga owl box yang terdiri atas 2 burung hantu betina dan 1 burung hantu jantan di sebuah aviari (kandang permanen besar).Cara membedakan jenis kelamin burung hantu bisa anda baca di artikel bedanya burung hantu jantan dan betina. Bagian atas aviari hendaknya dilindungi pelindung baik itu berupa asbes dan semacamnya.
  • Beri makan burung hantu 3 kali sehari menurut jenis makanannya masing-masing. Makanan burung hantu berbeda setiap jenisnya. Makanan burung hantu bisa anda ketahui dengan membaca makanan burung hantu menurut jenis burung hantu. Pagi dan siang hari beri makanan secukupnya, dan agak banyak diberikan pada malam hari. Perlu saya beritahukan bahwa makanan terbaik untuk burung hantu adalah pakan mentah atau pakan hidup. Saat pemberian pakan, sebaiknya anda sendiri yang masuk ke aviari untuk memberi pakan. Pancing agar burung hantu mau terbang ke arah anda, menghampiri mangsanya. Dengan cara begitu, burung hantu yang dipelihara akan mengenal anda dengan baik.
  • Tempatkan wadah besar berisi air mineral di dalam aviari. Burung hantu yang dipelihara berkoloni di dalam aviari biasanya akan belajar minum sendiri.
  • Kenali tanda-tanda penyakit pada burung hantu. Anda bisa membaca artikel saya tentang jenis penyakit pada burung hantu.

cara berternak tikus putih

Berternak tikus putih bisa sangat memberikan peluang usaha yang tak kalah dengan ternak hewan lainnya asal anda tahu cara ternak tikus. Banyak yang tergiur dengan budidaya tikus putih ini karena menurut para pelaku ternak, budidaya tikus itu mudah perawatannya serta modal yang dibutuhkan sedikit. Tikus gampang beranak pinak serta tiap bulan bisa panen. Waktu yang dibutuhkan untuk mengurus indukan tikus putih pun cukup singkat setiap harinya sehingga jika Anda memiliki kesibukan lain, ini bisa menjadi sampingan saja dan tidak menyita waktu anda tentunya.
Tikus Putih
Gambar Tikus Putih
Satu indukan tikus saja bisa melahirkan sampai 12 anak tikus dan kehamilan tikus hanya 20 hari saja. Jika Anda memiliki indukan banyak, pastinya anda akan menghasilkan banyak sekali tikus setiap bulannya. Anda tinggal mengkalkulasi berapa hasil dari ternak tikus anda tersebut. Sebelum mulai ternak tikus, ada baiknya anda mencoba mengenal cara budidaya terlebih dahulu mengenai tikus putih dan juga cara memelihara tikus jenis ini dengan benar;
  • Kandang Tikus

Kandang tikus adalah yang paling penting untuk diperhatikan dalam teknik budidaya sebelum membeli bibit tikus. Kandang harus selalu terjaga kebersihannya. Gunakan kandang dengan ukuran 60cm x 50cm berupa kotak plastic tentunya. Jika semakin besar ukurannya anda bisa menggunakan tutup dari kawat. Kandang perlu diberi alas yang memang tersedia dalam berbagai pilihan seperti kertas, sekam, serbuk gergaji maupun zeolit aktif.
Zeolit aktif merupakan yang paling mahal pembiayaannya namun untuk tikus unik, zeolit ini adalah alas kandang yang paling tepat. Selain menyerap baud an air, zeolit aktif bisa dibersihkan, dicuci dan dipakai lagi. Jika Anda menggunakan sekam, kertas, dan serbuk gergaji, maka Anda harus sering-sering mengganti karena mudah basah dan lembab. Sediakan tempat air minum seperti botol dot yang memang harus selalu ada.
Kandang harus sering dibersihkan dan dijaga dari serangan hama. Ini merupakan resiko memelihara tikus putih. Meskipun modal yang digunakan sedikit, namun bukan tanpa resiko. Berbagai penyakit seperti penyakit kulit karena jamur dan bakteri akan membuat tikus ini tidak laku dijual. Untuk itu kita harus benar-benar memperhatikan tentang bagaimana menjaga kandang tetap bersih dan bebas hama.
  • Memulai Ternak

Dalam teknik beternak tikus putih, kita perlu mempersiapkan bibit tikus-tikus yang akan dikawinkan. Kumpulkan tikus terlebih dahulu dengan waktu sekitar 1 minggu agar mampu beradaptasi dengan baik. Seekor jantan mampu mengawini 6-8 ekor betina. Namun untuk hasil cara beternak yang lebih baik, gunakan 2 jantan dalam satu kandang bersama 8 betina. Yang menentukan hasil beranak-pinaknya adalah pakan dan juga kesuburan.
Jika anak-anak tikus sudah lahir, maka pisahkan jantannya, bukan induknya. Ini merupakan seleksi alam dimana anda bisa mensupport dengan memberikan makan dan minum secara cukup. Setelah usianya 4 minggu, barulah bisa anda pisahkan dan mulai digabung dengan anak tikus lainnya. Meskipun 4 minggu cukup dewasa, namun harus anda ingat bahwa pada umur tersebut tikus belum layak untuk dikawinkan.
  • Harga Bersaing

Jika anda menjual hasil ternak tikus anda, jangan tergiur dengan keuntungan besar per tikusnya. Gunakan strategi harga bersaing yakni dengan menawarkan harga yang lebih murah. Ini pastinya akan memberikan hasil yang lebih baik dan berkelanjutan. Jika anda bisa berternak banyak dan memiliki langganan yang membeli dalam jumlah banyak, maka tentu anda bisa memenangkan persaingan pasar dengan baik. Ini akan memberikan anda hasil yang lebih bermanfaat dan pastinya akan lebih berguna bagi bisnis jangka panjang.

lirik lagu Aku mah apah atuh

aku mah apa atuh
cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh
cuma pacar gelapmu
sakit hatiku kau acuhkan aku
kau tak peduli denganku
kau bagi cintamu, kau permainkanku
kau berbuat semaumu
aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh, cuma pacar gelapmu
aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh, cuma cadanganmu
sakit hatiku kau acuhkan aku
kau tak peduli denganku
kau bagi cintamu, kau permainkanku
kau berbuat semaumu
aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh, cuma pacar gelapmu
aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh, cuma pacar gelapmu
aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu
aku mah apa atuh, cuma cadanganmu

lirik lagu


Lirik Lagu Cita Citata - Perawan Atau Janda
Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang menawan, janda lebih menggoda
Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang cantik, janda lebih menarik

Kalau abang pilih perawan
Masih muda masih segelan
Belum disentuh orang
belum berpengalaman

Kalau abang pilih janda
Sudah pasti lebih dewasa
Sudah bermain cinta
Banyak pengalamannya

Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang bohai, janda lebih aduhai

Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang menawan, janda lebih menggoda
Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang cantik, janda lebih menarik

Kalau abang pilih perawan
Masih muda masih segelan
Belum disentuh orang
belum berpengalaman

Kalau abang pilih janda
Sudah pasti lebih dewasa
Sudah bermain cinta
Banyak pengalamannya

Abang pilih yang mana perawan atau janda
Perawan memang bohai, janda lebih aduhai

cerpen sedih

Hari Terakhir Bersamanya




Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 30 November 2015

“Ahh Bodo amat!” itulah kataku kepada Amel, mantan pacarku.
Sebenarnya aku dan dia telah berpacaran 5 tahun, lama kelamaan sikapnya yang sayang sama aku, lama-lama ada yang aneh dengan dia. Benar saja, malam itu aku baru pulang dari balap liar di kota X, ternyata aku melihatnya dengan lelaki lain. Sedih, emosi saat ku melihatnya, namun hal itu aku tahan sampai esok hari.
Esok harinya, aku bertemu dengan dia, pertemuan yang bertanda berakhirnya kisah cinta kami.
“Amel” kataku padanya.
“Iya, ada apa?” sahutnya.
“Aku ingin bicara padamu sebentar” kataku lagi padanya.
“Ada apa?” tanyanya.
“Aku ingin kisah cinta kita berakhir sampai sini saja” kataku sambil menahan air mata.
“Maksudmu?” tanya Amel yang langsung bingung.
“Iya, hari ini kita putus!” tegasku padanya.
“Tapi kenapa?” tanya dia kembali.
“Jangan kira aku tidak melihatmu semalam dengan lelaki lain”
“Jangan salah paham dulu, aku dan dia cuma…” belum selesai bicara, aku langsung memotong pembicaraannya.
“Jangan banyak alasan, mulai hari ini gak ada lagi aku dan kau, yang ada hanya lo dan gue” jelasku.
“Tapi…” katanya sambil mengangin.
“Ahh bodo amat!!” kataku sambil meninggalkannya yang masih menangis.
Sedih, sakit perih, itu yang aku rasakan saat itu.
Tujuh tahun aku dan dia hilang kontak dengan dia. Sampai suatu hari
“Taufiq, lo masih ingat Amel gak?” tanya sahabatku, Dani.
“Ya gue masih ingat sama dia, kenapa?” tanyaku.
“Fik, hari ini dia kecelakaan” tegasnya.
“Lalu dia dirawat di rumah sakit mana?” tanyaku panik.
“Di rumah sakit—” katanya.
Langsung aku tancap gas dengan mobil ilegal race-ku.
Sampai di rumah sakit yang dituju, aku langsung menanyakan kamar di mana dia dirawat, setelah aku mendapat informasi, aku langsung ke ruangan di mana dia dirawat.
“Amel!!” teriakku.
“Amel tolong sadar mel, aku minta maaf tentang kejadian 7 tahun lalu”
Beberapa saat kemudian, dia siuman.
“Taufiq? lo mau ngapain ke sini?” tanyanya.
“Gue dapat kabar dari Dani kalau lu kecelakaan dan dirawat di rumah sakit ini, aku langsung ke sini”
“Mel gue mau minta maaf tentang kejadian 7 tahun lalu, lo mau kan maafin gue?” tanyaku.
“Iya pik, gue mau maafin lo” kata Amel.
“Satu lagi mel, kamu mau kan balikan sama aku?” pintaku.
“Iya pik, aku mau balikan sama kamu” katanya.
Saat itu juga, dia telah tiada.
Esoknya di pemakaman, setelah semuanya bubar.
“Maaf aku belum sempat bahagiain kamu, aku minta maaf banget.”
The End
Cerpen Karangan: Taufiq

cerpen CINTA

Pesan Cinta Angin




Cerpen Karangan:
Lolos moderasi pada: 4 December 2015

Udara musim gugur masih menyelimuti kota London saat itu. Masih terbilang hangat. Tepatnya di kota Bradford, bagian utara Negara Inggris. Gadis berusia 17 tahun itu berjalan di setapak menuju bukit tak jauh dari rumahnya. Bukit itu terletak di dalam hutan lebih tepatnya. Daun-daun berguguran dan jatuh tepat di atas kepala Gadis yang memegang keranjang kue tersebut. Gadis itu bernama Flo. Sekarang, ia mengitari sungai dengan langkah berhati-hati. Takut bajunya basah terkena percikan air dari sepatunya. Dia melangkah sesembari bersenandung kecil. Flo kemudian mendongak ke arah belakang. Dilihatnya asap-asap mengepul dari kejauhan. Mungkin saja ada yang sedang berkemah di dekat-dekat hutan ini. Tak apalah. Itu tak menyurutkan niatnya untuk cepat-cepat sampai ke bukit yang dikenal dengan bukit Seedmoun.
Flo membentangkan alas pakis untuk dijadikan tempat duduk dan menaruh sekeranjang penuh kue kering bikinannya sendiri di atasnya. Dia mendengar daun-daun yang gemerisik, binatang kecil yang berlalu-lalang di dekatnya, dan suara napasnya sendiri. Sangat damai. Sendiri di tempat sejuk seperti sekarang ini adalah kesukaannya. Lalu terdengar suara kaki melangkah mendekat. Flo berbalik. Ternyata Kai. Kai adalah satu-satunya teman lelaki yang ia punya sejak kecil. Dia sedang memakai tas ransel dan sepatu boots. Kai meringis kecil melihat Flo yang terheran-heran menatapnya.
“Hei! Ada apa? Kenapa menatap dengan wajah anehmu itu?” seru Kai sambil terkikik geli. Dia kemudian duduk di samping Flo dan meletakkan ransel yang dikenakannya. Kai menyodorkan sekotak kue ke Flo setelah dilihatnya gadis itu tersenyum.
“Kamu mau, Flo?” Tanya Kai sesembari memperbaiki posisi duduknya.
“Apa itu?” Tanya Flo berbalik.
“Hanya kue kering. Tadi Kakek Gupps membuatkan lebih untuk kita. Mau tidak? Kalau tidak, aku akan makan sendiri.” Kai tersenyum jahil.
“Berikan aku sepotong saja.” jawab gadis itu tanpa mempedulikan wajah Kai yang aneh.
“Kai, mau tidak kamu menemaniku ke toko Seffin tidak jauh dari sini? Aku ingin membeli puding” tanyanya lagi lalu bangkit dan membereskan kue-kue dan alas pakis yang telah lama tertindih. “Boleh saja. Ayo!” Kai mengangguk kemudian bangkit dan berjalan mendahului Flo.
Esoknya, Flo menelepon Kai. Tidak terjawab. Dicoba lagi olehnya. Hasilnya nihil. Flo tergopoh mengambil flat shoes-nya lalu berlari ke luar menuju ke rumah Kai. Gadis itu menabrak Ibunya yang sedang membawa tanaman. Ia secepat kilat mengambil sepedanya yang terparkir di halaman depan. Ibunya beberapa kali mengumpatnya menyuruhnya berhati-berhati. Flo hanya mengangguk kemudian mengayuh sepedanya dengan cepat.
“Kai, Kai. Kamu ada di dalam?” Flo mengetuk pintu rumah Kai beberapa kali.
Tak ada yang membukakan pintu untuknya. Badannya lemas. Kai ke mana? Tumben dia pergi tanpa bilang dulu? Flo pusing memikirkannya. Dia lalu beringsut mendekati jendela. Tak nampak siapa-siapa. Mungkin Kai ke kota, pikirnya. Flo mengayuh sepedanya menuju bukit Seedmoun. Dia memarkir sepedanya di seberang sungai lalu berjalan mendekati hutan pinus tak jauh dari situ. Dia melihat seorang lelaki sebayanya sedang melukis di bawah pohon itu. Apa dia Kai? Sedang apa anak itu? Melukis sendirian di bawah pohon. Flo lalu mendekatinya. Kai merasakan kehadiran Flo lalu berbalik dan tersenyum. Flo mengusap keringat di dahinya. Dia benar-benar Kai. Flo memperhatikan setiap goresan lukisan Kai. Sangat cantik. Kai sedang melukis sungai yang ada di hadapannya. Dia sangat pandai melukis.
“Kai, aku juga mau pandai melukis. Mau tidak kamu mengajariku?” Tanya Flo malu-malu.
“Boleh. Tapi tunggu lukisan ini selesai dulu, ya.” Aku mengangguk seraya memberikan jempol tanda setuju. Dia kemudian melanjutkan lukisan sungainya itu. Flo terkantuk-kantuk menunggu Kai selesai melukis. Akhirnya dia merebahkan kepalanya di bahu Kai. Kai menyadari sesuatu. Dia lalu berhenti sebentar untuk menatap wajah gadis itu. Flo telah tertidur. Matanya. Senyumnya. Kai sangat menyayangi Flo. Entah sebagai apa. Kai tidak yakin. Kai kemudian menyimpan kuas yang sedari tadi ia pegang ke dalam kotak lukisnya. Dia lalu merangkul pinggang Flo. Dan menaruh kepalanya di kepala Flo. Dia sangat ingin berlama-lama di samping Flo untuk saat ini.
Flo merenggangkan badan. Ia lalu melihat arlojinya. Sudah pukul 4 sore. Berarti sudah 2 jam ia tertidur di bawah pohon pinus ini. Dia seraya bangkit dan celingak-celinguk mencari Kai. Dia lalu melihat sebuah lukisan. Lukisannya berbeda. Dia mendekat ke arah lukisan tersebut. Baru saja ia hampir 5 langkah dari lukisan tersebut, Kai tiba-tiba datang dan mengambil lukisan tersebut dan menyembunyikan lukisan itu di belakangnya.
“Hei Kai! Aku mau lihat. Apa tidak boleh?” Tanya Flo dengan wajah cemberut. Kai berdehem.
“Boleh saja. Tapi belum selesai. Nanti saja jika sudah selesai.” Kai tersenyum kemudian menyimpan lukisan tersebut di bawah pohon pinus.
Hanya belakangnya saja yang nampak dari lukisan tersebut. Flo tidak bisa melihat gambarnya. Kai lalu menarik Flo menuju sungai. Kai menggenggam tangan Flo. Flo sesekali berbalik melihat lukisan tersebut. Dia sangat penasaran seperti apa lukisan Kai. Tiba-tiba, air sungai terpercik ke arahnya. Kai tersenyum nakal dan memercikkan air ke arah Flo. Flo lalu membalas sambil tertawa. “Awas kamu, Kai. Lihat saja! Kamu akan basah.” Teriak Flo seraya memercikkan air sungai ke arah Kai dengan lebih keras.
Matahari mulai tumbang di arah barat. Burung-burung kembali ke sarangnya masing-masing. Flo dan Kai sibuk membereskan peralatan lukis Kai. Flo melirik ke arah lukisan Kai. Masih penasaran. Kai paham mengapa Flo menatap lamat-lamat lukisannya itu. Kai lalu mengajak Flo mengambil sepedanya di seberang sungai. Hari hampir gelap. Mereka harus segera bergegas. Jika tidak, mereka akan tersesat. Kai menuntun sepeda Flo di sepanjang jalan setapak. Hari telah gelap. Mereka bingung akan berjalan ke mana. Flo merogoh saku depan jaketnya. Nasib baik, ia membawa senter. Dia lalu menyorotkan senter di sepanjang jalan.
“Kai, kamu hafal tidak jalan pulang jika gelap begini?” Tanya Flo mulai takut-takut. Kai mengangkat bahu. Flo mendesah pelan. Jangan-jangan mereka tersesat. Mereka mengitari hutan tersebut selama satu setengah jam. Flo melirik arlojinya. Sudah pukul 18.25. Flo mulai khawatir. Ibunya pasti khawatir padanya. Begitu juga dengan Kakek Kai. Flo melirik sekilas ke arah Kai. Kai bersikap biasa saja. Mungkin saja Kai tahu jalan pulang. Flo kemudian bersikap biasa saja walau ia tahu perasaannya tidak enak saat ini. Was-was. Namun, jika masih ada Kai di sampingnya, Flo masih bisa menahan rasa takutnya.
Kai tiba-tiba berhenti berjalan. Dia lalu menyandarkan sepeda Flo di salah satu pohon. “Flo, daripada kita berjalan namun tambah masuk ke dalam hutan, lebih baik kita bermalam di sini dulu. Kamu juga cape, kan?” Tanya Kai. Flo mengangguk. Kai lalu mengajak Flo ke bawah salah satu pohon yang besar. Dia menyampirkan ransel dan mengambil sebotol air mineral.
“Ini, minum dulu. Kamu pastinya cape.” Tawar Kai menyodorkannya kepada Flo. Flo menerima air tersebut dan meneguknya dengan berhati-hati dan menyisakan setengah untuk Kai.
“Kai, kamu juga cape, kan? Kamu juga minum. Ini.” Flo memberikan air tersebut kepada Kai. Kai meneguk sampai tetes terakhir. Kai lalu bangkit.
“Flo, kamu tunggu di sini dulu, ya. Aku mau cari daun pakis dulu untuk dipakai sebagai alas tidur nanti. Aku tidak akan lama. Pinjamkan aku sentermu.” Kata Kai lalu mengambil senter di tangan Flo. “Oke, jangan lama, ya. Aku takut, Kai.” Kata Flo seraya memegang tangan Kai. Dingin.
“Iya. Kamu tunggu saja. Aku pergi.” Kai berlari kecil lalu hilang di dalam gelap. Baiknya, malam ini bulan bersinar utuh. Jadi Flo sedikit bisa melihat keadaan sekitar.
Gadis manis itu kemudian mengepang rambutnya yang terurai sedari tadi. Dia merogoh sakunya dan menemukan 3 permen karet. Lumayan. Dia bisa memberikannya juga ke Kai. Dia mendengar suara langkah kaki mendekat. Tapi, sepertinya bukan Kai. Langkahnya seperti dua orang. Flo mengerjapkan mata. Benar-benar bukan Kai. Flo mulai takut. Dia lalu berteriak memanggil Kai. Dua orang bertubuh jakung itu mendekat ke arah Flo. Mereka lalu membungkam mulut Flo. Flo berusaha berteriak memanggil Kai. Kai belum datang. Ia berusaha berteriak sekeras mungkin dalam bungkaman dua orang lelaki asing itu. Flo memberontak. Tiba-tiba terdengar suara Kai.
“Kalian!! Mau apa kalian? Haaa? Apa yang kalian lakukan terhadap gadisku?”
Kai berlari lalu menerjang dua orang lelaki itu sekaligus dan meninjunya beberapa kali. Kepala. Perut. Semuanya seperti kesetanan. Seorang bertubuh jakung itu meninju perut Kai dengan tinjuan bertubi-tubi. Kai terjatuh sambil memegangi perutnya. Flo ketakutan dan tidak tega, tetapi ia memberanikan diri untuk membantu Kai. Ia melihat ranting besar dan memukulkan ranting tersebut ke lelaki yang menyerang Kai tersebut. Kepala lelaki itu berdarah terkena ranting yang runcing itu. Kai menarik Flo untuk segera pergi dari tempat itu. Kai menggenggam tangan Flo dengan erat. Mereka terus berlari. Mereka melihat asap megepul di kejauhan. Flo sudah mengenal tempat ini. Flo menyuruh Kai untuk mengikutinya seraya tersenyum. Tidak sampai 10 menit, mereka telah ke luar dari hutan tersebut. Mereka segera menuju kantor polisi terdekat. Tempatnya kecil. Tapi Flo mengenal salah satu polisi tersebut dengan baik.
Mereka baru saja pulang dari kantor polisi dan menceritakan kejadian yang mereka alami. Malam telah larut. Namun bulan masih sangat baik. Cahayanya masih membantu Kai dan Flo untuk melihat jalan yang mereka lalui. Kai berhenti sebentar lalu menatap Flo. Ada tersirat rasa khawatir di wajahnya. Kai lalu memeluk Flo. “Kamu masih ketakutan, Flo? Badan kamu juga dingin.” Kai memeluk Flo dengan erat dan mengusap kepala gadis yang disayanginya itu. Dilepaskannya pelukan yang sedari tadi ia lakukan. Flo mengangguk kemudian terlihat cairan bening membasahi wajah manis Flo. Gadis itu menangis. Kai merasa iba. Ia kemudian kembali memeluk Flo.
“Tenang saja, Flo. Ada aku di sini. Kamu akan aman bersamaku. Sekarang, ayo kita pulang.” Kai melepas pelukannya kemudian menggenggam tangan Flo. Gadis itu masih terdiam.
“Kai, terima kasih. Terima kasih karena kamu telah menolongku tadi. Tapi, bagaimana dengan barang-barang dan lukisan yang kita tinggalkan di hutan tadi? Haruskah kita kembali mengambilnya?” Tanya Flo berhenti sebentar.
“Jangan pedulikan itu. Sekarang, aku akan mengantarmu pulang supaya kamu selamat sampai rumah. Besok saja barang-barang itu ku ambil. Ayo! Bergegas!” Kai menarik tangan Flo dengan lembut.
Udara malam itu dingin menusuk sampai ke tulang. Gigi Kai sampai terdengar gemeletuk. Dia tidak menggunakan jaket. Hanya memakai kaos oblong biasa dan flat shoes yang dibelinya di pasar loak. Flo memperhatikan wajah Kai dengan seksama. Sepertinya Kai tidak dalam keadaan baik-baik saja. Selain beberapa luka di wajahnya, Flo tidak melihat sesuatu yang lain. Tetapi perasaannya mengatakan bahwa Kai sedang kesakitan. Entah apa. Hanya lekukan senyum Kai yang Flo lihat. Selain itu, tidak ada.

Flo bergegas memakai jaket yang semalam ia sampirkan di balik pintu. Sekonyong-konyong, ia berlari cepat menuju ke halaman belakang. Namun, Ibunya tak nampak. Dia lalu berlari ke dapur. Dia melihat Ibunya sedang membuat kue. Aromanya menyebar di dalam rumah. Sepertinya enak. Tetapi, Flo harus segera bergegas. Dia mencium pipi Ibunya kemudian pamit menuju ke rumah Kai. Flo tidak sepenuhnya ke rumah Kai. Dia hanya lewat. Dia sepertinya akan ke hutan tempat mereka hampir bermalam kemarin. Tujuannya cuma satu. Lukisan Kai. Sepertinya lukisan itu berharga buatnya. Semalam, ia melihat wajah Kai yang berubah saat Flo berniat akan mengambil lukisan tersebut. Pasti lukisan itu sangat bagus sampai-sampai dia tidak berniat sedikit pun memperlihatkannya kepada Flo. Flo tidak yakin. Tapi, rasanya dia harus mengambil lukisan tersebut untuk diberikan kepada Kai.
Kai sedang mengamati lukisan yang kemarin dibuatnya. Kai tersenyum. Tetapi, sedetik kemudian, dia menutup kembali lukisan tersebut karena Kai merasakan kehadiran Flo. Flo memasang wajah cemberut. “Kamu pelit, Kai. Tidak ingin memperlihatkan kepadaku lukisanmu itu. Padahal kan, aku sahabatmu.” Flo menunjukkan wajah manyun. Kai tertawa kecil melihat kelakuan Flo.
“Kamu seperti anak kecil, Flo.” Kai tertawa mengejeknya.
“Aku memang masih kecil. Lihat saja wajahku. Masih seperti wajah bayi nyonya Peter. Imut dan menggemaskan.” Flo membalas ejekan Kai lalu menjulurkan lidah. Kai tersenyum kemudian mengacak rambut Flo.
Tiba-tiba, semenit kemudian, Kai jatuh pingsan. Flo sangat kaget. Digoyang-goyangkannya tubuh Kai. Tetap tidak ada respon. “Kai? Kamu kenapa? Kai! Bangun Kai!” Flo tetap mengguncang tubuh Kai. Dia sangat panik dan khawatir. Dia bingung harus melakukan apa. Air mata Flo menetes. Gadis itu menangis sembari memandangi wajah Kai yang penuh luka lebam. Gadis itu berteriak minta tolong. Namun, tak seorang pun mendengar. Flo berusaha menggotong tubuh Kai. Dia tak sanggup. Dicobanya lagi. Tubuh Kai mulai terangkat sedikit demi sedikit.
Saat mengangkat Kai, Flo tidak sengaja menyibak kain yang menutupi lukisan Kai. Air matanya tambah deras mengalir. Itu gambar dirinya yang sedang tertidur. Mengapa Kai tidak mengatakannya? Mengapa Kai menyembunyikan hal itu dari Flo? Flo sudah tak sanggup memikirkan apa-apa. Dia berusaha sekuat tenaga menggotong Kai ke luar dari hutan tersebut. Jatuh bangun. Sudah beberapa luka gores di tubuhnya tak dipedulikannya. Jalan semakin menanjak saja. Tapi akhirnya, Flo sampai di depan rumah Kai. Dia membawa Kai masuk. Kakek Gupps, Kakek Kai sudah siap melontarkan banyak pertanyaan. Namun, diurungkan niatnya karena melihat Flo yang kelelahan. Setelah dua jam berlalu, Flo pamit untuk pulang. Kakek Kai hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan.

Kai dan Flo duduk bersampingan di dekat sungai favorit mereka. Flo menyandarkan kepalanya di bahu Kai. Kai melihat Flo seraya tersenyum.
“Flo, apakah aku masih bisa hidup lama? Apakah aku masih bisa di dekatmu terus seperti ini? Apakah kanker yang ku derita akan membunuhku?” Air mata Kai luruh jatuh membasahi wajahnya.
Flo tidak tega melihatnya. Diusapnya air mata Kai. “Kamu akan tetap hidup, Kai. Aku tidak akan membiarkan kanker itu membunuhmu. Tidak akan. Tidak akan ku biarkan orang yang ku cintai meninggalkanku seperti itu.” Flo tersenyum memandang Kai.
“Flo, kalau suatu saat aku pergi, aku akan menitipkan cintaku kepada angin. Angin yang akan menjadi perantara aku dan kamu. Setiap hela udara yang kamu hirup, akan ada aku di antaranya. Kamu akan selalu menjadi yang nomor satu, Flo.” Kai memeluk Flo erat kemudian melepaskan pelukannya.
“Kamu janji, Kai?” Tanya Flo menggenggam tangan Kai.
“Ya, aku janji.” Kai memegang tangan Flo dan menaruhnya di dadanya.
“Kamu akan selalu ada di sini.”
“The stars lean down to kiss you and I lie awake and miss you Pour me a heavy dose of atmosphere Cause I’ll doze of safe and soundly I’ll miss your arms around me I’d send a postcard to you, dear Cause I wish you were here.”
Cerpen Karangan: Nurul Adiyah
Facebook: Aulia Nurul Adiyah
Ini merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman

cerita sangkuriang

Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.
Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

legenda sangkuriang

Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Jawa Barat. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul.
Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempat legendanya. Laporannya adalah sebagai berikut:
Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
Datang ka Bukit Patenggeng (kemudian datang ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)
Masa dek nyitu Ci tarum (Waktu akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tapi gagal karena kesiangan)

puisi

Di suatu pagi aku berjalan-jalan di sekitar rumah,
Memandang keindahan alam di depanku,
Namun aku terpana pada sesuatu yang berada di ujung jalan,
Di situ aku melihat pemandangan yang jauh dari kesan indah,
Karena di situ aku melihat tumpukan sampah,
Dan tidak ada yang peduli…..
Angin sepoi-sepoi perlahan membawa terbang tumpukan sampah plastik ke jalan,
Di samping ujung jalan itu berderet rumah-rumah yang menjulang tinggi,
Apa yang ada dalam pikiran mereka?,
Mereka dengan santainya membuang sampah di ujung jalan tersebut,
Dan apa yang akan terjadi dengan alam ini?
Bila semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri?
Seberapa pantas?……….

 http://lokerpuisi.com/2015/12/03/seberapa-pantas-oleh-dienra-apra/

puisi

Teratai putihku terkulai
Lelah dalam penantian
Pergi membawa satu impian
tentang kisah yang terpendam
Seorang pun tiada pernah peduli
Pada rintihan yang tertahan
Sedang musimpun terus berganti
Bahagia tak kunjung datang
Di tabahkanlah hatinya
Alami segala coba
Menjauh dari kenyataan
menyendiri di perasingan
Hari;hari dilalui dalam sepi
Malam yang kelam menjadi teman abadi
Hanya tetesan embun yang kini menjadi saksi.
Teratai ku layu dalam pelukan bumi

 http://lokerpuisi.com/2015/12/03/akhir-sebuat-penantian-oleh-ida-ismara/
Slamat pagi guys: D
smoga hari ini mnjadi hari yg menyenangkan bagi kalian guys hehe
‪#‎cheers‬% enjoy brother